Racun atau virus ternyata tak hanya menyerang tubuh kita
saja. Hati kita dalam artian maknawi pun ternyata bisa juga kesusupan makhluk
yang berbahaya ini. Bedanya, kalau racun dan virus yang menyerang tubuh segera
kita rasakan pengaruhnya dan tentu segera kita waspada, misalnya dengan
membuang sumber racun yang ada. Namun kalau hati kita yang kena racun, kita
sering tak sadar kalau telah keracunan. Bahkan mungkin sebagian besar kita tak
tahu apa itu racun atau virusnya hati. Dokter di rumah sakit pun tak bisa
mendiagnose atau jangan-jangan dokternya pun kena racun atau virus itu pula…
Jelasnya, racun hati berbeda dengan racun yang menyerang
tubuh. Ia lebih gawat karena mengancam kelangsungan hidup pada dua kehidupan ,
yaitu kehidupan dunia dan akhirat. Beberapa racun hati yang mesti diwaspadai
adalah:
- Terlampau Banyak Bicara Lidah kita sebenarnya bentuknya
hanya kecil, namun ternyata ia punya daya rusak yang sangat hebat bila
tidak dipelihara dengan syariat. Pertengkaran, permusuhan , kebencian,
perceraian, bahkan peperangan bisa berlangsung akibat tidak terkendalinya
kata-kata yang dimainkan oleh lidah. Di zaman kita, realita membuktikan
bagaimana kerusakan yang ditimbulkan dari aktivitas "terlampau
banyak bicara". Fitnah, adu domba, menggunjing (Ghibah) bergaung
di berbagai penjuru. Tak heran apabila aktivitas ini pula yang terbanyak
memasukkan orang kedalam api neraka seperti sabda nabi shallallahu alaihi
wa sallam :
"2
lubang yang terbanyak memasukkan manusia ke dalam neraka, yaitu mulut dan
kemaluan" (HR shahihain)
Kadang orang
berucap tanpa ia pikirkan terlebih dahulu dan ia anggap hal yang sangat sepele
namun berakibat ia terpuruk di api neraka. Dan kini majelis-majelis seperti ini
laku dan banyak diminati oleh masyarakat. Beragam dosa lahir dari aktivitas
ini, maka ia pula yang merupakan racun berbahaya yang mesti diwaspadai. Bagi
seorang muslim hanya ada 2 pilihan saja yaitu berkata-kata yang baik
atau diam.
- Memandang hal-hal yang diharamkan Pandangan yang haram akan
membekaskan bayangan di dalam hati kita terhadap apa-apa yang kita
pandang. Syaitan pun segera bermain di sana, dengan membikin hiasan-hiasan
indah pada bayangan tersebut. Akibatnya akan lahir kejelekan-kejelekan
yang banyak di hati kita. Sebenarnya ada muatan apa pada pandangan yang
diharamkan itu…?
- Pandangan adalah panah yang
dillepaskan oleh iblis. Ketika seseorang tak menjaga pandangannya niscaya
panah-panah iblis segera menancap di dalam hatinya, dan membuat luka yang
menganga.
- Syaitan masuk bersama pandangan yang
diharamkan.
- Menyibukkan hati untuk memikirkan
apa yang dipandang. Hati pun lalai untuk memikirkan kesehatan dan
kebaikan hati. Akhirnya, kacau balaulah segala urusannya, karena
mengikuti hawa nafsunya.
- Mengumbar pandangan merupakan
kemaksiatan kepada Allah. Karena Allah memerintahkan kepada laki-laki dan
perempuan muslimah untuk menjaga pandangannya :
"katakan
kepada laki-laki yang beriman agar menundukkan pandangannya dan menjaga
kehormatan mereka, yang demikian itu lebih suci dan bersih bagi mereka" (QS An Nur : 30)
- Mengumbar pandangan menyebabkan
kegelapan hati. Hal ini sebagaimana ditunjukkan Allah setelah
memerintahkan untuk menjaga panadangan dengan firmanNya :
"Allah
adalah cahaya langit dan bumi"
- Mengumbar pandangan membutakan hati
dari membedakan antara kebenaran dengan kebatilan. Dan barangsiapa yang
menundukkan pandangan karena Allah maka ia akan memperoleh firasat yang
benar.
- Kebanyakan Makan Sederhana dalam hal makan berkorelasi
dengan kelembutan hati, kekuatan pemahaman, kelembutan jiwa kelemahan hawa
nafsu dan amarah. Adapun berbanyak makan akan menyebabkan hal yang
berlawanan dengan hal di atas.
"Tidaklah
bani Adam memenuhi suatu wadah yang lebih jelek daripada perutnya. Cukup
baginya menegakkan tulang punggungnya, bila tidak maka hendaknya ia mengisi
sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk
nafasnya" (HR. Ahmad)
Berlebihan dalam hal makan
mengundang sedemikian banyak kejelekan, karena akan menggerakkan badan untuk
berbuat maksiat, memperberat ketaatan dan ibadah. Kita dapati dalam realita,
betapa banyak maksiatterjadi karena kebanyakan makan. Diakhir poin ini,
seorang ulama salaf mengisahkan tentang seseorang yang menasehati pemuda ahli
ibadah di kalangan bani israil Janganlah kalian banyak makan, minum dan tidur
yang mengakibatkan kalian banyak merugi.- Terlalu banyak bergaul Pergaulan yang tidak didasari dengan
syariat, akan menimbulkan kerusakan yang besar. Kasus yang banyak terjadi,
seseorang yang semula shalih, berubah total menjadi penjahat yang luar
biasa rusak karena pengaruh pergaulan yang tidak islami. Maka bagi setiap
muslim hendaknya memperhatikan siapa yang akan dia jadikan kawan dekatnya
yang selalu ia pergauli.
0 comments:
Post a Comment