Saturday, February 5, 2011

TAJ MAHAL

Taj Mahal di kenal sebagai contoh karya arsitektur muslim India. Selain itu, Taj Mahal dikenang sebagai lambang cinta abadi Kaisar Shan Jahan untuk istrinya Mumtaz Mahal. Taj Mahal merupakan simbol cinta dan hasarat.

Taj Mahal dibangun Kaisar Mogul ke lima itu antara tahun 1631-1648 untuk mengenang, Arjuman Bano Begum, atau lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal.

Awalnya, Shan Jahan hanya menyebut masjid itu hanya sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya berkembang menjadi Taj Mahal. Taj Mahal jika diterjemahkan berarti ‘’Istana Mahkota’’, sebuah perluasan dari nama Mumtaz Mahal yang berasal dari Persia.

Mumtaz Mahal meninggal di usia 39 tahun, ketika melahirkan anak ke-14 pada tahun 1631. Kematian Sang Permaisuri ini membuat Sang Raja begitu berduka. Sebelum meninggal, Mumtaz berpesan ‘’ingin dibuatkan makam yang tak pernah disaksikan dunia sebelumnya untuk mengenangnya’’.Jadilah Jahan kemudian mengerahkan 20 ribu tenaga kerja untuk menunaikan pesan istrinya itu.

Bahan bangunan didatangkan dari seluruh India dan Asia Tengah dengan menggunakan 1000 gajah. Dan berdirilah kubah utama setinggi 57 meter.

28 batu-batuan indah dari berbagai wilayah Asia digunakan. Seperti batu pasir merah dari Fatehpur Sikri, jasper dari Punjab, jade dan kristal dari Cina, batu pirus dari Tibet, lapis lazuli dan safir dari Srilanka, batubara dan batu kornelian dari Arab, dan berlian dari Panna. Lantainya pun terbuat dari pualam yang bercahaya dari Makrana, Rajasthan.

Tak seperti makam Mughal lainnya, taman Taj Mahal berada di depan makam. Latar belakang Taj Mahal adalah langit, sehingga Taj Mahal terlihat begitu gemerlap dengan warna. Komposisi bentuk dan garisnya pun simetris sempurna

Gambaran Singkat
Taj Mahal yang sering disebut-sebut sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia adalah sebuah makam indah yang sangat besar terbuat dari marmer putih yang dibangun di Agra mulai tahun 1631 dan selesai tahun 1648 atas permintaan raja Mughal, Shah Jahan sebagai peringatan untuk istri tercintanya. Taj Mahal merupakan seni Islam di India dan merupakan salah satu karya agung warisan dunia yang mengagumkan.
Taj Mahal adalah salah satu monumen yang terkenal didunia. Taj Mahal di tunjuk oleh ICOMOS Sebagai salah satu situs warisan dunia pada tahun 1983. Kriteria penetapan candi Borobudur sebagai properti World heritage adalah karena Taj Mahal ini merupakan properti warisan budaya yang sangat megah dan dianggap sebagai contoh terbaik dari bangunan-bangunan di Mughal. Bangunan ini juga merupakan gabungan dan pengembangan berbagai tradisi. Khususnya Hindu, Persian, dan Mughal Arsitektur. Inspirasinya berasal dari beberapa bangunan-bangunan Timurid dan Mughal terkenal lainnya. Ketiga karena properti ini juga merupakan contoh pertama dari usaha Akbar dalam mencampur hiasan-hiasan gaya Hindu dengan gaya Islam.

Letak Taj Mahal
Taj Mahal terletak di bagian utara India, tepatnya di kota Uttar Pradesh, Agra. Taj Mahal dibangun ditepi sungai Yamuna. Ada tiga cara untuk mengunjungi Taj Mahal. Pertama melalui jalur udara. Lapang udara Kheria yang terletak 7 Km dari pusat kota dan Lapang udara Internasional Indira Gandhi, Delhi berjarak 204 Km. Kedua dengan menggunakan kereta api. Stasiun Agra adalah stasiun yang paling dekat dan jaraknya sekitar 6 Km dari pusat kota. Ketiga dengan jalan darat. Disana terdapat terminal bus yaitu terminal Idgah.
Taj Mahal dibuka mulai pukul 08.00 sampai 19.00. Tiket masuk untuk warga India adalah Rs. 15/- per orang dan untuk wisatawan asing sebesar Rs. 50/- per orang. Pada hari Jum’at tidak dikenakan biaya dan Rs. 500 bagi wisatawan asing yang ingin mengunjungi seluruh monumen di Agra seperti Taj Mahal, Benteng Agra, Itmad-ud-Daula, dan Sikandra. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah mulai bulan Oktober sampai Maret.

Deskripsi Taj mahal
Taj Mahal adalah sebuah karya arsitektur yang sempurna yang menjadi inspirasi bagi para penyair, pelukis, dan pemusik untuk mencoba dan menuangkannya dalam Kata, lukisan, dan lagu. Sejak abad XVII, wisatawan asing banyak yang mengunjungi monumen yang dianggap sebagai wujud dari rasa cinta Shah Jahan yang menakjubkan ini . Taj Mahal adalah monumen yang tak tergantikan keindahannya.
Bangunan utama dalam Taj mahal adalah Makam-makam. Makam-makam tersebut dibuat diatas batu marmer dengan tinggi enam meter. Terdapat empat menara pada setiap sudutnya yang indah membingkai makam. Bangunan utama dalam Taj mahal tersebut tidak besar, namun sangat indah dan didesain seimbang. Ruangan tengah berbentuk segi delapan.
Keunikan Taj Mahal juga karena warnanya. Taj mahal dapat merubah suasana hati para pengunjungnya dengan berubahnya warna pada waktu yang berbeda. Pada waktu subuh, marmer akan berwarna merah muda, di tengah hari marmer ini akan berwarna putih mengkilat, dan pada petang hari warnanya akan berubah menjadi warna mutiara yang lembut. Pada bulan purnama, bintang dilangit berkerlap-kerlip. Pada musim hujan, awan mendung akan memberikan kesan warna biru. Warna biru ini akan muncul dan hilang seperti bayangan yang melayang di atas kabut. Marmer didalam Taj mahal bisa menjadi kuat, mudah pecah dan ringan, bisa menjadi putih, kekuning-kuningan, kelabu, dan juga emas. Berbagai wajah Taj Mahal menandakan bahwa Taj mahal dibangun dengan arsitektur yang hebat.

Sejarah
Taj Mahal dibangun sebagai peringatan untuk si cantik Arjumand Bano Begum yang dapat merebut hati pangeran Mughal. Arjumand Bano begum dinikahi pada usia 21 tahun oleh Putra ketiga Raja Jahangir, Pangeran Khurram, yang akhirnya mendapat gelar Shah Jahan. Mereka berdua hidup bahagia dan saling setia dalam istana megah dan mewah di Agra.
Pada tahun 1628, Khurram menjadi raja setelah dia berhasil memenangkan sebuah peperangan. Dia mendapat gelar Shah Jahan atau raja dunia dan dia memberi gelar tertinggi untuk istri tercintanya, Mumtaz mahal atau istana yang agung dan Mumtaz – ul – Zamani atau keabadian. Tapi Mumtaz Mahal tidak ditakdirkan lama untuk menjadi ratu. Pada tahun 1631, Shah Jahan melakukan ekspedisi ke selatan, dan Mumtaz Mahal selalu mendampinginya. Mumtaz Mahal meninggal pada saat melahirkan di Burhanpur. Dia telah melahirkan empat belas anak, namun yang hidup hanya empat putra dan tiga putri. Mumtaz mahal meninggal ketika ia berumur 39 tahun. Shah Jahan dan seluruh warga sangat berduka. Tidak ada musik, peta, dan perayaan apa pun selama dua tahun. Kemudian Shah jahan membangun Taj Mahal untuk memperingatinya.

Pembangunan Taj mahal
Pembangunan Taj Mahal ini dimulai tahun 1633 dengan 20.000 pekerja selama 17 tahun. Mulai dari arsitek handal, ahli kaligrafi, ahli ukir, dan tukang batu didatangkan dari segala penjuru India, Persia, dan Turki. Tukang batu yang ahli didatangkan dari Baghdad, seorang yang ahli membuat kubah didatangkan dari Persia, dan seorang ahli pahat dari Delhi.
Taj Mahal selesai pada tahun 1648. tapi, Shah Jahan diberhentikan oleh putranya Aurangzeb di tahun 1658 dan dipenjarakan di Benteng Agra. Shah Jahan melewatkan sisa hidupnya di Mussalman Burj memandangi Taj Mahal dimana istrinya, Mumtaj Mahal dimakamkan. Enam belas tahun kemudian Shah Jahan wafat, dan dimakamkan disamping istrinya.

Rekomendasi
Taj Mahal di tunjuk oleh ICOMOS Sebagai salah satu situs warisan dunia pada tahun 1983. Dewasa ini Taj Mahal menjadi salah satu tujuan wisata yang terkenal. ICOMOS merekomendasikan Taj mahal menjadi salah satu properti World Heritage dengan beberapa kriteria. Pertama karena Taj Mahal ini merupakan properti warisan budaya megah dan dianggap sebagai contoh terbaik dari bangunan-bangunan di Mughal. Kedua karena properti ini juga merupakan gabungan dan pengembangan berbagai tradisi. Khususnya Hindu, Persian, dan Mughal Arsitektur. Inspirasinya berasal dari beberapa bangunan-bangunan Timurid dan Mughal terkenal lainnya. Ketiga karena properti ini juga merupakan contoh pertama dari usaha Akbar dalam mencampur hiasan-hiasan gaya Hindu dengan gaya Islam.
(Diterjemahkan oleh Mokhamad Irfan dari berbagai sumber)


Thursday, February 3, 2011

kisah nabi Sulaiman

Sulaiman bin Daud adalah satu-satunya Nabi yang memperoleh keistimewaan dari Allah SWT sehingga boleh memahami bahasa binatang. Dia boleh berbicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa semut. Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini.

FirmanAllah,
“Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata, “hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurniaan yang nyata.”

Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai dilembah semut, berkatalah seekor semut, “hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyedari.” Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa kerana mendengar perkataan semut itu.

Katanya,
“Ya Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai, dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh.”
(An-Naml: 16-19)

Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, “Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun?”
“Sebesar biji gandum,” jawabnya. Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu. “Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah,” jawab si semut. “Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahawa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa
kepadaku. Kerana itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun berikutnya.”

Nabi Sulaiman, walaupun ia sangat kaya raya, namun kekayaannya adalah nisbi dan terbatas. Yang Maha Kaya secara mutlak hanyalah Allah SWT semata-mata. Nabi Sulaiman, meskipun sangat baik dan kasih, namun yang Maha Baik dan Maha Kasih dari seluruh pengasih hanyalah Allah SWT semata. Dalam diri Nabi Sulaiman tersimpan sifat terbatas dan kenisbian yang tidak dapat dipisahkan.

Bagaimanapun kayanya Nabi Sulaiman, dia tetap manusia biasa yang tidak boleh sepenuhnya dijadikan tempat bergantung. Bagaimana kasihnya Nabi Sulaiman, dia adalah manusia biasa yang menyimpan kedaifan-kedaifannya tersendiri. Hal itu diketahui oleh semut Nabi Sulaiman. Kerana itu, dia masih tidak percaya kepada janji Nabi Sulaiman ke atasnya. Bukan kerana khuatir Nabi Sulaiman akan ingkar janji, namun khuatir Nabi Sulaiman tidak mampu memenuhinya lantaran sifat manusiawinya. Tawakal atau berpasrah diri bulat-bulat hanyalah kepada Allah SWT semata, bukan kepada manusia.

Golongan Jin Iri Hati Dengan Ratu Balqis

Ratu Balqis adalah seorang wanita yang sangat cantik dan
mempunyai akal yang cerdas, oleh sebab itulah golongan jin merasa iri hati dengannya. Mereka mengatakan bahawa Ratu Balqis itu mempunyai dua aib, pertama tubuhnya pendek dan kedua betisnya seperti betis unta.

Maka Nabi Sulaiman memerintahkan supaya para Jin mengubah sedikit singgahsana Ratu Balqis, lalu beliau menyuruh pula membangun sebuah mahligai yang dibuat dari kaca. Bahagian bawah mahligai tersebut dan kelilingnya mengalir sungai-sungai dengan berisikan ikan-ikan, di atas air itu dibuat sebuah jambatan daripada kaca.

Ketika Ratu Balqis dan rombongan tiba, Nabi Sulaiman bertanya kepadanya: “Apakah ini singgahsanamu? Ratu Balqis menjawab: Mungkin! Ia tidak mengatakan ya, kerana dilihatnya ada sedikit perubahan. Tetapi tidak mengatakan bukan, disebabkan ada sebahagian yang serupa dengan singgah-sananya. Dari jawapan Ratu Balqis itu, tahulah Nabi Sulaiman as bahawa ia adalah seorang wanita yang berakal sempurna serta bijaksana.

Kemudian Nabi Sulaiman as menyuruh tamunya itu masuk ke dalam istana. Ketika Ratu Balqis melihat ke dalam istana, ia melihat seakan-akan ada aliran air, sehingga ia mengangkat kainnya, sehingga betisnya tersingkap. Nabi Sulaiman as melihat betisnya itu, maka tidak ada satu aibpun seperti yang disampaikan oleh golongan jin.

Nabi Sulaiman berkata kepada Ratu Balqis: “Ini adalah sebuah mahligai yang licin, ia dibentuk daripada kaca.” ketika Ratu Balqis menyaksikan betapa hebatnya Nabi Sulaiman, ia berkata dalam hatinya: “Walaupun kerajaanku luas, singgahsanaku indah dan megah, bala tenteraku ramai, namun jika dibandingkan dengan semua yang aku saksikan ini, seakan-akan milikku tidak bererti.

Kemudian ia berkata seperti yang diungkapkan di dalam Quran, firman Allah SWT surah An Naml ayat 44 bermaksud: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah Tuhan semesta alam.” Setelah itu Ratu Balqis pun berkahwin dengan Nabi Sulaiman as. Peristiwa pernikahan Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis ini terjadi pada hari Jumaat.

Begitu besarnya kerajaan Nabi Sulaiman as. yang mana angin sebagai kenderaannya, manusia dan jin sebagai tenteranya, burung sebagai pembantu dan teman-teman bercakapnya, binatang-binatang buas sebagai buruhnya dan para malaikat sebagai utusannya.

Nabi Sulaiman as mempunyai satu padang, sebahagian tanahnya terbuat daripada emas dan sebahagian lagi daripada perak. Jika tenteranya berbaris di padang itu, maka panjang barisan itu tidak kurang dari seratus parsakh. Sedangkan luas tempat tinggalnya adalah sebulan perjalanan.

Kemudian golongan jin membuatkan untuknya sebuah permaidani daripada emas dan perak. Pada permaidani tersebut terdapat dua belas ribu mihrab, pada setiap mihrab terdapat kursi daripada emas dan perak, kemudian duduk diatas tiap-tiap kursi tersebut seorang yang alim dari ulamak Bani Israil.

Pada setiap hari dimasak kira-kira seribu unta, empat ribu lembu dan empat puluh ribu kambing. Nabi Sulaiman juga mempunyai piring-piring yang besar bagaikan kolam dan periuk yang tetap berada di atas tungku.

Firman Allah SWT:
“Para jin membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang dikehendaknya dari bangunan yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk yang tetap berada di atas tungku.” (Saba’: 13) Begitu besarnya nikmat dan kelebihan Nabi Sulaiman as. Namun begitu kelebihan dan kenikmatan umat Nabi Muhammad SAW yang beriman, di dalam Syurga nanti disediakan tempat-tempat tinggal dan darjat, kebun-kebun, sungai-sungai dan buah-buahan. Didalamnya diperolehi segala sesuatu yang menyenangkan jiwa dan mata. Didalamnya juga terdapat sesuatu yang tidak pernah terlintas oleh fikiran manusia.

Dikisahkan bahawa serendah-rendah darjat tempat umat Nabi Muhammad SAW di dalam Syurga itu ialah seratus kali luas kerajaan Sulaiman as. Malah lebih baik, kerana Syurga adalah tempat yang abadi. Didalamnya tidak ada matahari, kesejukan, kesakitan, kesusahan serta lain-lain penderitaan. DiSyurga adalah tempat yang abadi, kesenangan tanpa batas, pemberian tanpa dihitung, penerimaan tanpa ditolak.
Ada Syurga yang dinamakan dengan Darussalam, di dalamnya mempunyai keselamatan tanpa adanya kebinasaan, kenikmatan tanpa malapetaka, kecintaan tanpa permusuhan, kemuliaan tanpa kehinaan serta bermacam-macam lagi kenikmatan yang sukar untuk diungkapkan.

Kemudian Syurga Jannatunna’im. Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa disediakan di sisi Tuhan mereka Syurga kenikmatan. Didalamnya para hamba-hamba-Nya bertempat tinggal, para nabi menjadi sahabatnya, tinggal kekal dalamnya dengan kurnia yang berlimpah ruah. Tidak ada kesusahan didalamnya, terdapat bidadari cantik dan jelita, mahligainya tinggi dan tempat yang luas.

Syurga Firdaus, disediakan bagi orang-orang yang tidak
menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu, menjauhkan diri daripada perbuatan maksiat, tidak membuat kemungkaran serta menjalankan segala yang diperintahkan Allah SWT. Allah SWT menjadikan penghuni Syurga ini sebagai kekasihNya.

Didalam Syurga Firdaus terdapat empat sungai, iaitu sungai dari air tawar, sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai dari air arak yang lazat rasanya dan sungai air madu. Didalamnya juga diperolehi berbagai macam buah-buahan. Ada lagi empat mata air iaitu: Salsabil, Zanjabil, Rohiiq dan Tasniim. Ada lagi dua mata air yang mengalir dan dua mata air yang memancar, iaitu Al-kaafuur dan Al-kautsar. Di dalamnya juga diperolehi segala sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati.

Firman Allah SWT:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, ditempat yang disenangi disisi Tuhan Yang Berkuasa.” (Al-Qamar: 54-55)

Insan Di Bawah Cahaya Ilahi

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Al-Hasan meriwayatkan, bahawa dahulu ada seorang pelacur yang sangat cantik jelita. Dia tidak mahu melayani orang yang datang kecuali jika dibayar sebanyak seratus dinar. Secara kebetulan pada suatu hari ada seorang ahli ibadah yang melihat wajah pelacur cantik itu sehingga membuatkan ahli ibadah itu tertarik dan jatuh cinta kepadanya. Kerana lelaki ahli ibadah itu mengetahui, bahawa untuk dapat dilayani oleh pelacur cantik itu orang harus memberinya wang sebanyak seratus dinar, maka lelaki ahli ibadah itu akhirnya pergi mencari pekerjaan untuk mengumpulkan wang sebanyak itu.

Setelah wang sebanyak seratus dinar itu dapat dikumpulkan, dia pun pergi menemui pelacur cantik itu serta berkata kepadanya: “Kecantikanmu telah membuatkan aku benar-benar tergoda, oleh kerana itu, aku telah berusaha sedaya upayaku untuk mendapatkan wang seratus dinar sebagaimana yang engkau kehendaki itu.”
Wanita pelacur itu berkata: “Silakan masuk ke rumahku.”

Dengan tidak berfikir panjang, ahli ibadah itu langsung masuk ke rumahnya. Di dalam rumah pelacur yang cantik jelita itu ada tersedia sebuah tempat tidur yang dibuat dari emas. Pelacur itu lalu duduk di atas tempat tidurnya dan berkata: “Marilah segera mendekatiku.”

Ketika lelaki ahli ibadah itu bermaksud untuk memuaskan nafsunya, pada waktu itu juga tiba-tiba ia ingat kepada Allah sehingga menggigil seluruh tubuhnya. Kepada wanita pelacur tersebut lelaki ahli ibadah itu berkata: “Biarlah aku pergi saja meninggalkan kamu dan wang yang jumlahnya seratus dinar itu ambillah olehmu!”
Wanita pelacur itu kembali bertanya: “Apakah sebenarnya yang terjadi atas dirimu, bukankah kamu telah tergila-gila kepadaku sehingga kamu membanting tulang dan mengeluarkan peluh untuk mendapatkan wang sebanyak seratus dinar? Pada saat ini kamu telah mendapatkan apa yang kamu inginkan itu, akan tetapi mengapa kamu akan meninggalkan aku?” Lelaki ahli ibadah itu berkata: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT dan juga atas kedudukanku selama ini di sisi-Nya. Berkemungkinan kerana aku akan pergi meninggalkan kamu, kamu merasa benci kepadaku, ketahuilah olehmu, sesungguhnya aku juga sangat membenci kamu kerana Allah. Wanita pelacur itu berkata: “Jika yang kamu katakan itu benar, aku tidak akan bersuami kepada orang lain melainkan kamu.” Lelaki ahli ibadah itu berkata: “Biarlah aku keluar!” Wanita pelacur itu menjawab: “Tidak, kecuali bila kamu mahu menjadi suamiku.” “Tidak, biarlah aku keluar dari rumahmu ini!” kata lelaki itu. Wanita itu kembali bertanya: “Apakah yang membuatmu merasa keberatan bila aku memohon kepadamu supaya engkau mahu menikahi aku?” Lelaki itu menjawab: “Untuk menjadi isteriku boleh saja, akan tetapi aku harus pergi meninggalkan tempat ini kembali ke tempat biasanya aku melakukan ibadah.”

Selepas berkata demikian, lelaki ahli ibadah itu langsung pergi meninggalkan rumah pelacur tersebut. Begitu juga dengan wanita pelacur itu ia ikut serta keluar dari daerahnya untuk bertaubat kepada Allah dan menyesali segala perbuatan yang telah
dilakukannya. Wanita pelacur itu terus berjalan, hingga akhirnya ia sampai ke tempat asal lelaki ahli ibadah tersebut. Kepada ahli ibadah tersebut seseorang datang menemuinya dan berkata:

“Sesungguhnya permaisurimu telah datang kepadamu.” Ketika ahli ibadah melihat kedatangan wanita itu, ia terkejut dan langsung terjatuh dalam pelukan wanita pelacur yang cantik jelita itu. Pada waktu itu juga lelaki ahli ibadah tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir. Melihat keadaan demikian, kepada orang yang hadir wanita pelacur yang telah bertaubat itu bertanya? “Apakah lelaki idamanku yang telah meninggalkanku buat selama-lamanya ini ada mempunyai saudara?” Orang yang hadir pada waktu itu menjawab: “Ia ada mempunyai seorang saudara lelaki, akan tetapi saudara lelakinya itu hidup dalam keadaan kemiskinan.” “Jika memang demikian, aku akan menikah dengannya sebagai ganti dari lelaki yang aku cintai ini,” kata wanita itu.

Akhirnya wanita tersebut menikah dengan saudara lelaki ahli ibadah itu dan dari hasil pernikahan tersebut, Allah SWT mengurniakan kepada mereka sebanyak tujuh orang anak yang kemudian ketujuh orang anak tersebut menjadi nabi semuanya.



Sebuku Roti Penebus Dosa
Abu Burdah bin Musa Al-Asy’ari meriwayatkan, bahawa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: “Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sebuku roti.”

Dahulu kala disebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam pujuk rayunya dan bergelumang didalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri.

Setelah ia sedar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan solat dan bersujud. Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang didalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, kerana sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu.

Rupanya disamping kedai tersebut hidup seorang pendita yang ada setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa buku roti kepada fakir miskin yang menginap dipondok itu dengan masing-masingnya mendapat sebuku roti. Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada dipondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bahagian, kerana disangka sebagai orang miskin.

Rupanya salah seorang diantara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata: “Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku.” Orang yang membagikan roti itu menjawab: “Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu buku roti.”

Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bahagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.

Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebuku roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat
memerlukannya, ternyata amal sebuku roti tersebut dapat
mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata: “Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebuku roti itu!”

Empat Puluh Tahun Berbuat Dosa
Dalam riwayat yang lain pula dijelaskan, bahawa pada zaman Nabi Musa as, kaum bani Israil pernah ditimpa musim kemarau panjang, lalu mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata: “Wahai Kalamullah, tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami!” Kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kaumnya dan mereka bersama-sama berangkat menuju ke tanah lapang. Dalam suatu pendapat dikatakan bahawa jumlah mereka pada waktu itu lebih kurang tujuh puluh ribu orang.

Setelah mereka sampai ketempat yang dituju, maka Nabi Musa as mulai berdoa. Diantara isi doanya itu ialah: “Tuhanku, siramlah kami dengan air hujan-Mu, taburkanlah kepada kami rahmat-Mu dan kasihanilah kami terutama bagi anak-anak kecil yang masih menyusu, haiwan ternak yang memerlukan rumput dan orang-orang tua yang sudah bongkok. Sebagaimana yang kami saksikan pada saat ini, langit sangat cerah dan matahari semakin panas.

Tuhanku, jika seandainya Engkau tidak lagi menganggap
kedudukanku sebagai Nabi-Mu, maka aku mengharapkan keberkatan Nabi yang ummi iaitu Muhammad SAW yang akan Engkau utus untuk Nabi akhir zaman.

Kepada Nabi Musa as Allah menurunkan wahyu-Nya yang isinya: “Aku tidak pernah merendahkan kedudukanmu di sisi-Ku, sesungguhnya disisi-Ku kamu mempunyai kedudukan yang tinggi. Akan tetapi bersama denganmu ini ada orang yang secara terang-terangan melakukan perbuatan maksiat selama empat puluh tahun. Engkau boleh memanggilnya supaya ia keluar dari kumpulan orang-orang yang hadir ditempat ini! Orang itulah sebagai penyebab terhalangnya turun hujan untuk kamu semuanya.”

Nabi Musa kembali berkata: “Wahai Tuhanku, aku adalah hamba-Mu yang lemah, suaraku juga lemah, apakah mungkin suaraku ini akan dapat didengarnya, sedangkan jumlah mereka lebih dari tujuh puluh ribu orang?” Allah berfirman: “Wahai Musa, kamulah yang memanggil dan Aku-lah yang akan menyampaikannya kepada mereka!.”

Menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah, maka Nabi Musa as segera berdiri dan berseru kepada kaumnya: “Wahai seorang hamba yang derhaka yang secara terang-terangan melakukannya bahkan lamanya sebanyak empat puluh tahun, keluarlah kamu dari rombongan kami ini, kerana kamulah, hujan tidak diturunkan oleh Allah kepada kami semuanya!”

Mendengar seruan dari Nabi Musa as itu, maka orang yang derhaka itu berdiri sambil melihat kekanan kekiri. Akan tetapi, dia tidak melihat seorangpun yang keluar dari rombongan itu. Dengan demikian tahulah dia bahawa yang dimaksudkan oleh Nabi Musa as itu adalah dirinya sendiri. Didalam hatinya berkata: “Jika aku keluar dari rombongan ini, nescaya akan terbukalah segala kejahatan yang telah aku lakukan selama ini terhadap kaum bani Israil, akan tetapi bila aku tetap bertahan untuk tetap duduk bersama mereka, pasti hujan tidak akan diturunkan oleh Allah SWT.”

Setelah berkata demikian dalam hatinya, lelaki itu lalu
menyembunyikan kepalanya disebalik bajunya dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya sambil berdoa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah derhaka kepada-Mu selama lebih empat puluh tahun, walaupun demikian Engkau masih memberikan kesempatan kepadaku dan sekarang aku datang kepada-Mu dengan ketaatan maka terimalah taubatku ini.”

Beberapa saat selepas itu, kelihatanlah awan yang bergumpalan di langit, seiring dengan itu hujanpun turun dengan lebatnya bagaikan hanya ditumpahkan saja dari atas langit. Melihat keadaan demikian maka Nabi Musa as berkata: “Tuhanku, mengapa Engkau memberikan hujan kepada kami, bukankah diantara kami tidak ada seorangpun yang keluar serta mengakui akan dosa yang dilakukannya?” Allah berfirman: “Wahai Musa, aku menurunkan hujan ini juga disebabkan oleh orang yang dahulunya sebagai sebab Aku tidak menurunkan hujan kepada kamu.” Nabi Musa berkata: “Tuhanku, lihatkanlah kepadaku siapa sebenarnya hamba-Mu yang taat itu?” Allah berfirman: “Wahai Musa, dulu ketika dia derhaka kepada-Ku, Aku tidak pernah membuka aibnya. Apakah sekarang. Aku akan membuka aibnya itu ketika dia telah taat kepada-Ku? Wahai Musa, sesungguhnya Aku sangat benci kepada orang yang suka mengadu. Apakah sekarang Aku harus menjadi pengadu?.”